DIET...? PERLU NGGAK SIH...?
Hai Mom's... Long time no see ya, sepertinya sudah lama tidak mengolah blog yang sedikit terabaikan ini karena banyak hal. Oke cuss kita mulai, tema kali ini adalah tentang DIET, ya kata yang tidak asing di kalangan semua wanita terlebih lagi untuk semua Mom's dimanapun kalian berpijak. Sebelum membahas perlu dan tidaknya DIET itu, sebenarnya apa sih definisi DIET itu? Apakah seperti yang selama ini kita ketahui, yaitu intinya berusaha untuk membuat jarum timbangan menuju ke arah sebelah kiri alias untuk mengurangi bobot tubuh seorang manusia. Benarkah demikian artinya, mari kita telaah sedikit. Aduh bahasanya, "telaah" keren amat, hehe, yuk ah lanjut...
Saya mengambil definisi DIET dari literatur wikipedia di Internet, dan menurut wikipedia Indonesia, "Diet adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau organisme tertentu" Berdasarkan definisi tersebut, jika kita ambil kesimpulan, tidak ada kosa kata atau istilah yang menunjukan jika DIET adalah untuk mengurangi berat badan, melainkan lebih mengacu kepada pengaturan jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuh. Sehingga pengertian DIET yang selama ini saya pahami dan mungkin beberapa Mom's juga mengalami pemahaman yang sama dengan saya, yaitu DIET adalah untuk mengurangi berat badan, dan sepertinya definisi tersebut kurang tepat.
Baiklah, sekarang pertanyaannya adalah, mengapa definisi tersebut bergeser dari mengatur asupan makan menjadi menurunkan berat badan? Kira-kira begaiman pendapat Mom's semua?
Berikut ini, adalah pendapat dari saya pribadi, mengapa definisi DIET bergeser, dan sekali lagi ini hanya sebuah pendapat, boleh setuju boleh juga tidak ya...
Menurut saya, mengapa mengalami pergeseran makna karena hasil. Loh, apa sih hubungannya pergeseran definisi dengan hasil? Saya beri perumpamaan, jika si A yang tadinya memiliki berat badan 70 kg, kemudian dia melakukan pengaturan asupan makanan sesuai dengan kebutuhan kalori dan aktifitas yang ia lakukan setiap harinya secara konsisten dan berkelanjutan, dan dalam kurun waktu tertentu si A ternyata mengalami penyusutan berat timbangan badan menjadi 60 kg. Ketika ditanya, apa yang A lakukan sehingga timbangannya menjadi berkurang?, si A pun menjawab "Saya hanya melakukan DIET". Nah, dengan demikian, imajinasi seseorang ketika mendengar kata DIET adalah, untuk menurunkan berat badan.
Padahal, sejatinya, mengatur asupan makanan atau DIET, tidak hanya untuk menunurnkan berat badan, namun bisa juga untuk menaikkan berat badan. Contohnya perumpaman kedua, si B bertubuh cungkring, dan si B juga melakukan DIET, mengatur jumlah asupan makanan yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh si B secara konsisten dan berkelanjutan. Beberapa waktu kemudian, si B pun memiliki badan yang menjadi lebih berisi.
Selain untuk menurunkan atau menaikan berat badan, DIET juga dilakukan untuk beberapa kasus tertentu seperti orang yang sedang menderita sakit tertentu sehingga harus mengatur jenis asupan yang akan masuk ke dalam tubuh. Contohnya penderita diabetes yang harus mengurangi asupan glukosa. Oleh sebab itu, biasanya penderita diabetes disarankan untuk tidak mengkonsumsi nasi putih karena, nasi putih yang notabene sumber karbohidrat ini mengandung glukosa yang kurang tepat jika dikonsumsi oleh seseorang yang sedang menderita diabetes.
Setelah kita memahami definisi DIET, sekarang kita bisa menentukan DIET apakah yang sesuai dengan tubuh kita. Untuk menurunkan berat badan atau sebaliknya. Kemudian, perlu atau tidak DIET ini dilakukan?
Jika ditanya PERLU atau TIDAK, maka jawaban setiap individu akan berbeda-beda. Ada yang perlu ada juga yang tidak. Tergantung pola pikir setiap individu. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak orang yang bermasalah dengan berat badan. Di Indonesia sendiri tidak sedkit kasus obesitas dan overweight. FYI, Obesitas dan overweight itu berbeda ya Mom's. Untuk tulisan kali ini saya tidak akan membahas bedanya secara mendalam.
Lanjut lagi dengan tema DIET ya... DIET yang sering dilakukan oleh banyak orang di era saat ini, kebanyakan adalah untuk mengurangi berat badan, baik itu kaum wanita maupun pria. Sehingga muncul berbagai macam jenis DIET, seperti ketogenik, mayo, vegan, DEBM, paleo, mediterania, rendah karbohidrat dan masih banyak lagi. Jika saya ditanya DIET mana yang harus dipilih jika ingin melakukan DIET, maka jawaban saya adalah tidak ada. Why? Karena DIET harus disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, aktivitas sehari-hari dan ekonomi.
Eiiittss.... TAPI, ada kata tapi di sini ya. DIET penurunan berat badan yang terbaik menurut para pakar kesehatan dll, adalah DIET sehat yang diikuti dengan NIAT untuk menjaga kesehatan. Yaitu, dengan mengatur pola makan, cukup istirahat dan berolahraga secara teratur (setiap hari minimal 30 menit). Untuk pengaturan pola makan, Mom's pasti sudah paham luar biasa, mana makanan yang sehat dan baik untuk tubuh. Mungkin cara sederhana ini bisa dipakai, ingat saja piring saji dengan pembagian, 25% karbohidrat, 25% protein dan 50% sayuran, tambahnkan buah untuk snack. Ganti semua cairan yang masuk ke dalam tubuh dengan air putih, jika anda pecinta jus, jangan tambahkn gula, sirup dll. Anda bisa mengganti asupan nasi putih engan nasi merah, jika tidak makan saja nasi putih sesuai kebutuhan.
Selanjutnya adalah olahraga. Olahraga apa yang paling tepat? Menurut Om Ade Rai, olahraga yang baik jika ingin mengurangi berat badan (di imbangi dengan pengatuan pola makan) untuk tubuh adalah dengan melakukan pengencangan otot rangka. Loh kok bisa ya?
Jadi perumpamaanya begini, saat ada sisa makanan dalam tubuh, misalkan saja gula, maka akan ditawarkan dulu kepada si otot, jika sebuat tubuh tidak pernah mengolah otot, maka otot akan menolak dan diteruskan kepada organ yang lain. Setelah berjalan-jalan, karena gula tadi masih tersisa akhirnya diberikan pada liver si terminal terakhir. karena gudang penyimpanan liver sangat terbatas, maka sisa gula tersebuta akhirnya dirubah dan disimpan menjadi LEMAK.
That's why, ketika kita sering makan manis, tepung-tepungan dan turunannya (FYI, tepung dan turunannya tinggi karbo dan merupakan hidden sugar alias gula tersembunyi), atau karbohidrat berlebih seperti nasi putih dan tidak pernah berolahraga, maka wajar saja jika timbangan kita semakin tersenyum ke arah kanan ya Mom's. Karena, kalori yang masuk ke dalam tubuh lebih banyak dari pada kalori yang dikeluarkan oleh tubuh. Oleh sebab itu, jika ingin DIET untuk mengurangi berat badan, ya harus defisit kalori, alias mengatur pola makan dengan makan makanan bergizi secukupnya, dan olahraga pembentukn otot rangka secara terartur. Begitu ceritanya, cerita tersebut masih dari Om Ade Rai ya Mom's. Silahkan cek IG beliau, kece abis pengetahuannya.
Lanjut lagi dengan olahraga pembentukan otot rangka, olahraga apa saja sih? Sebenarnya banyak variasi gerakan seperti TABATA dll, Mom's bisa search di youtube gerakan TABATA itu seperti apa. Atau yang sederhana seperti plank, squad, shit up, push up dll. Jika Mom's punya budget lebih, bisa menyewa personal trainer, melalui youtube, atau tengok IG Om Ade Rai. Kalau saya ditanya, olahraga apa yang dipilih, saya akan jawab berenang, karena berenang salah satu olahraga yang membentuk otot rangka dan melatih heart rate juga.
Nah Mom's, mudah bukan.... yang sulit hanya memantapkan NIAT dan KONSISTEN. Kembali lagi perlu dan tidaknya tergantung pilihan ya Mom's, apakah tubuh Mom's saat ini membutuhkan DIET atau tidak.
Sedikit tips dari saya, jika Mom's merasa perlu, maka jalaninlah dengan senang, dan konsisten demi kesehatan, untuk efek yang lain adalah bonus. Yang kedua, berikan reward pada tubuh, misalkan dengan memperbolehkan tubuh untuk makan apa saja di akhir pekan. Pilih olahraga yang tidak menyita waktu namun efektif, misalkan workout latihan otot sederhana di rumah selama 30 menit setiap pagi atau sore hari. Dan jangan lupa untuk minta suport dari suami, atau orang terdekat lainnya. Untuk menambah semangat lagi, ikuti komunitas olahraga yang menurut Mom's menyenangkan.
Oke Mom's semoga tulisan ini bermanfaat, dan bagi anda yang kurang setuju jangan tulisan saya, don't worry, ini sekedar pendapat sehingga tidak harus diamini. hehe...
Salam semangat, stay at home and stay safe.
Komentar
Posting Komentar